Minggu, 29 Juli 2012

Renungan o:)

Tomi, Pimpinan sebuah perusahaan di Jkt, 
tiba di rumahnya jam 9 malam. 

Tak seperti biasanya anaknya, dinda, umur 9 th membukakan pintu untuknya. 
Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama. 

"Kok, blum tidur?" sapa tomi 

"Aku nunggu Papa pulang, 
sbab aku mau tanya, 
Berapa sih gaji Papa?" 

"Kamu hitung ya.. 
Tiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam & dibayar 400.000, 
tiap bulan rata-rata 22 hari kerja, 
kadang Sabtu masih lembur. 
Berapa gaji Papa hayo?" 


"Kalo 1 hari Papa dibayar 400.000 u/ 10 jam, 
berarti 1 jam Papa digaji 40.000 dong" 

"Wah, pinter kamu. 
Sekarang cuci kaki, terus tidur ya.." 

"Papa, aku boleh pinjam 5.000 gak?" 

"Sudah, gak usah macama-macam.. 
Buat apa minta uang malam-malam gini? Tidurlah.." 

"Tapi Papa…" 

"Papa bilang tidur!" 

Dinda pun lari menuju kamarnya sedih. 

Usai mandi, 
Tomi menyesali kekesalannya, 
menengok dinda di kamar tidurnya sedang terisak sambil memegang 15.000 


Sambil mengelus kepala dinda, tomi berkata, 
"Maafin Papa ya.. 
Papa sayang sama dinda.. 
Tapi buat apa sih minta uang sekarang? 

"Papa, aku gak minta uang. 
Aku hanya pinjam, 
nanti aku kembalikan kalo sudah menabung lagi dari uang jajan seminggu ini." 

"lya, iya, tapi buat apa?" 

"Aku nunggu Papa dari jam 8 mau ajak Papa main ular tangga 30 menit aja. 
Mama sering bilang waktu Papa itu amat berharga. 
Jadi, aku mau ganti waktu Papa. 
Aku buka tabunganku hanya ada 15.000... 
Karna Papa 1 jam dibayar 40.000, 
maka setengah jam aku harus ganti 20.000.. 
Duit tabunganku kurang 5.000, 
makanya aku mau pinjam dari Papa" kata dinda polos 

Tomi pun terdiam. 
Ia kehilangan kata-kata. 
Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dgn haru. 

Dia baru menyadari, 
ternyata limpahan harta yg dia berikan selama ini, 
tak cukup u/ "membeli" kebahagiaan anaknya. 

PESAN MORAL 
"Bagi dunia kau hanya seseorang, 
tapi bagi seseorang kau adalah DUNIA-nya" 

Renungan o:)


KISAH UANG Rp 1.000 DAN Rp 100.000

Uang Rp 1.000 dan Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia (BI).
Ketika bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat, 4 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda.

Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan; Yang Rp 100. 000 bertanya kepada Rp 1.000, 'Kenapa badan kamu begitu lusuk, kotor dan bau amis? Rp 1.000 menjawab, 'Karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang-orang bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis.'
Lalu Rp 1.000 bertanya balik kepada Rp 100.000, 'Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?'

Dijawabnya, 'Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik, dan beredarnya pun di restoran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet.' Lalu Rp 1.000 bertanya lagi, 'Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?'
Dijawablah, 'Belum pernah'
Rp 1.000 pun berkata lagi, 'Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1.000, tetapi aku selalu mampir di seluruh tempat ibadah, dan ditangan anak-anak yatim piatu dan fakir miskin bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang bukan sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat.'

Akhirnya menangislah Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini. Jadi bukan seberapa besar penghasilan kita, tetapi seberapa bermanfaat penghasilan kita pakai untuk ke jalan yang benar.
Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan :)

(Selamat menjalankan ibadah puasa)



Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan


      Bulan ramadhan bukan hanya terkenal sebagai pusat latihan ibadah kepada umat islam, tetapi juga terkenal dengan peristiwa besar dalam sejarah islam antaranya:

1. Pembebasan Mekkah (Fatkhul Makkah)

Pembebasan Mekkah (bahasa Arab: فتح مكة, Fathu Makkah) merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, dimana Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka'bah.

Penyebab
Pada tahun 628, Quraisy dan Muslim dari Madinah menandatangani Perjanjian Hudaybiyah. Meskipun hubungan yang lebih baik terjadi antara Mekkah dan Madinah setelah penandatanganan Perjanjian Hudaybiyah, 10 tahun gencatan senjata dirusak oleh Quraisy, dengan sekutunya Bani Bakr, menyerang Bani Khuza'ah yang merupakan sekutu Muslim. Pada saat itu musyrikin Quraisy ikut membantu Bani Bakr, padahal berdasarkan kesepakatan damai dalam perjanjian tersebut dimana Bani Khuza'ah telah bergabung ikut dengan Nabi Muhammad dan sejumlah dari mereka telah memeluk islam, sedangkan Bani Bakr bergabung dengan musyrikin Quraisy.

2. Bulan Diturunkan Al-Quran

Beberapa hari yang ditentukan itu adalah bulan ramadhan. Bulan yang diturunkan di dalamnya (permulaan) al quran sebagai petunjuk untuk manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pemisah antara yang benar dan salah.Para pakar tafsir dan hadis mencatat, Allah juga menurunkan kitab-kitab dan suhuf yaitu kitab-kitab kecil selain zabur, taurat, injil dan al quran kepada para rasul sebelumnya pada bulan ramadhan.

3. Peristiwa Perang Badar 
Pada hari jumat 2 ramadhan tahun ke-2 hijrah terjadi perang pertama dalam islam yang dikenal perang badar. Badar adalah nama tempat di sebuah lembah yang terletak di antara madinah dan mekah. Tentara islam mengontrol lokasi strategis dengan menguasai sumber air yang ada di situ. 

Perang ini melibatkan tentara islam sebanyak 313 anggota berhadapan dengan 1.000 tentara musyrikin mekah yang lengkap bersenjata. Dalam perang ini, tentara islam memenangkan pertempuran dengan 70 tentara musyrikin terbunuh, 70 lagi ditawan. Sisanya melarikan diri. 

Perang ini adalah suatu yang luar biasa ketika tentara islam yang kurang jumlah, lemah dari sudut kelengkapandan berpuasa dalam bulan ramadhan memenangkan pertempuran perang badar. Ini membuktikan puasa bukan penyebab umat islam bersikap lemah dan malas sebaliknya berusaha demi mencapai keredhaan allah. Orang yang berjuang demi mencapai kerdhaan allah pasti mencapai kemenangan yang dijanjikan. Allah menegaskan dalam surah aali 'imran ayat 123 sampai 125. 

"Sesungguhnya allah membantu kamu dalam perang badar, sedangkan pada waktu itu kamu orang yang lemah. Sebab itu bertaqwalah kepada allah agar kamu mensyukurinya." 

4. Peristiwa Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Tabuk
Ketika pengaruh nabi muhammad saw tersebar ke pelosok Semenanjung tanah arab, ia memberikan pukulan kepada rom yang menjadi kekuatan besar di masa itu. Lantas herkules, kaisar rom timur (bizantin) memutuskan untuk memblokir pengaruh umat islam dengan utara tanah arab. 

Bila berita itu samapai ke pengetahuan nabi muhammad saw, beliau mengarahkan umat islam berkumpul untuk menghadapi rom dan mengutip zakat. Pada waktu itu tanah arab dilanda panas dan kesusahan. Iman umat islam saat itu benar-benar teruji. Namun, mereka tetap taat kepada perintah nabi muhammad. Beliau sendiri memimpin tentara sebanyak 30.000 anggota ke utara madinah. 

Bila tentara islam tiba di tabuk, tentara rom tidak berada di situ. Sebaliknya rom menarik diri saat mengetahui serangan pasukan nabi muhammad saw yang banyak. Tentara islam terus mengasak rom sehingga Termeterai perjanjian antara islam dan rom. Sebagai persetujuan, rom tunduk dan bernaung di bawah pemerintahan nabi muhammad saw dan dikenakan pajak sebesar 3.000 dinar setiap tahun. 

5. Islam Sampai ke Yaman
Yaman terletak di selatan semenanjung tanah arab. Nabi muhammad mengutus Ali bin Abi Thalib dengan membawa surat beliau untuk penduduk yaman khususnya suku Hamdan. Dalam periode satu hari, semua mereka memeluk agama islam secara aman. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada bulan ramadhan tahun ke-10 hijrah. 

6. Khalid bin Walid Meruntuhkan Berhala Al ‘uzza 

Setelah umat islam membebaskan kota mekah, nabi muhammad saw menyucikannya dengan memusnahkan 360 patung di sekeliling Ka'bah. Lima hari sebelum berakhirnya ramadhan tahun ke-9 hijrah, ia mengirim khalid al walid untuk memusnahkan patung al 'Uzza di nakhla. Menurut kepercayaan arab jahiliyah, al 'Uzza adalah patung dewi terbesar di situ. Ia sering disebut oleh masyarakat arab saat melafalkan sumpah. Khalid al walid melaksanakan tugas itu dengan bergerak menuju ke nakhla lalu menghancurkan patung al 'Uzza. Setelah itu, penyembahan patung pun berakhir. 

7. Penyerahan Kota Taif
Kota Taif pernah mencatat sejarah ketika penduduknya mengusir nabi muhammad saw saat berdakwah di sana. Setelah beliau dan umat islam berhasil membebaskan mekah, kaum bani thaqif bersikeras tidak mau tunduk kepada nabi muhammad saw. Nabi muhammad saw dan tentara islam mara ke Taif lalu mengepungnya dalam waktu lama. Akhirnya rombongan mereka datang ke mekah di bulan ramadhan tahun ke-9 hijrah dengan menyerahkan kota Taif sebagai tanda menyerah. Patung al laata yang dipuja sebelum ini dimusnahkan. 

8. Pembebasan Andalusia (Spanyol)
Andalus adalah nama Arab yang diberikan kepada wilayah-wilayah bagian semenanjung iberia yang diperintah oleh orang islam selama beberapa waktu mulai tahun 711 sampai 1492 Masehi. Pada 28 ramadhan tahun ke-92 hijrah, panglima islam bernama Tariq bin Ziyad dikirim pemerintahan Bani Umayyah untuk menawan andalus. Tariq memimpin armada islam menyeberangi laut yang memisahkan afrika dan eropa. Setelah pasukan islam mendarat, tariq membakar kapal-kapal tentara islam agar mereka tidak berpikir untuk mundur. Akhirnya andalus ditawan dan menyelamatkan rakyatnya yang dizalimi. Islam bertapak di andalus selama delapan abad dan merusak peradaban yang tinggi nilainya kepada dunia barat. 

9. Peperangan Zallaqah di Portugal
Peristiwa ini terjadi setelah subuh hari jumaat, bulan ramadhan tahun 459 hijrah. Ketika itu, terjadi kebangkitan dinasti murabit di afrika utara. Gubernur cordova, al muktamin meminta bantuan sultan dinasti murabit, yusuf bin tasyifin untuk memerangi al fonso vi. Tentara Kristen yang dipimpin oleh al fonso vi yang berjumlah 80.000 tentara berhasil dikalahkan. Dalam waktu yang singkat sultan yusuf berhasil menguasai seluruh spanyol dan menyelamatkan umat islam. Setelah itu, spanyol dinasti murabit berdiri sejak 1090 sampai 1147 Masehi. 

10. Tentara Islam Mengalahkan Tentara Mongol 

Pada tahun 126 sampai 1405 Masehi, kaum mongol melebarkan penaklukannya hampir semua benua asia. Menurut catatan, kekaisaran penaklukan mereka meliputi seluas 33 juta kilometer persegi. Jenderal tentara mongol dikenal sebagai Genghis Khan. Dalam misi penaklukan itu, mereka membunuh lebih sejuta rakyat negara yang dikalahkan. Penaklukan mereka menjangkau sampai ke moscow dan kiev. 

Pada tahun 1258, tentara pimpinan jenderal Hulagu Khan merempuh kota baghdad yang menjadi kemegahan dinasti Abbasiah. Dalam serangan itu, banyak umat islam terbunuh dan banyak buku karangan sarjana islam dibuang ke dalam Sungai Furat dan Dajlah sehingga airnya menjadi hitam karena tinta.Pada 15 ramadhan 658 hijrah bersamaan 1260 Masehi, tentara islam bangkit membuat serangan balas. Tentara islam dan para ulama pimpinan sultan qutuz dari dinasti Mamluk, Mesir mara ke palestina setelah mongol menguasainya. Kedua pihak bertemu di 'ain jalut. 

Dalam pertempuran itu, tentara islam meraih kemenangan dan berhasil menawan kitbuqa noyen, seorang letnan kristen yang memberi nasihat kepada Hulagu Khan untuk menyerang baghdad. Kitbuqa akhirnya dieksekusi. Kemenangan itu adalah suatu yang luar biasa saat mongol yang terkenal dengan kekerasan akhirnya kalah pada tentara islam. 

11. Peperangan Yakhliz 

Pada 15 ramadhan 1294 hijrah, tentara islam dinasti Ottoman yang dipimpin oleh ahmad mukhtar Basya dengan jumlah 34,000 anggota mengalahkan tentara rusia yang berjumlah 740,000. Sebanyak 10.000 tentara rusia tewas dalam pertempuran itu. Ia menjadi kebanggaan umat islam mempertahankan agama yang diancam oleh pemerintah Tzar di rusia. 

12. Tertawannya Garis Bar Lev, Israel
Dalam sejarah modern, terjadi Perang Yom Kippur yang melibatkan tentara islam pakatan mesir dan syria dengan tentara yahudi israel pada 10 ramadhan 1390 hijrah bersamaan 6 oktober sampai 22 atau 24 oktober 1973 Masehi. Perang Yom Kippur, juga dikenal sebagai perang arab-israel 1973, perang oktober, dan perang ramadhan. 

Ia adalah bagian dari konflik Arab-israel sejak dari tahun 1948. Pada bulan jun 1967, terjadi perang enam hari antara israel dengan mesir, syria dan Yordania. Dalam pertempuran itu, israel berhasil menduduki bukit Golan, syria di utara dan semenanjung sinai, mesir di selatan hingga ke kanal suez. Setelah itu, israel membangun barisan pertahanan di sinai dan bukit Golan. Pada tahun 1971, israel mengalokasikan 500 juta dolar amerika untuk membangun benteng dan kerja tanah raksasa yang dinamai garis bar lev sempena nama jenderal israel, Haim ber lev. 
Israel bermegah dengan kubu bar lev yang didakwa 'tidak dapat ditawan' karena memiliki kekebalan dan teknologi peralatan yang canggih. Namun, tentara islam berhasil merebut benteng itu sekaligus mengalahkan israel. Antara peristiwa menarik dalam perang ini adalah peran seorang sarjana islam merangkap sebagai imam masjid kota suez al marhum, syeikh hafiz salamah yang kendali pimpinan operasi peperangan. 

Ia menggantikan posisi ini apabila gubernur daerah bersedia menyerah. Akhirnya para mujahidin gabungan tentara mesir, syria dan penduduk kota suez berhasil megasak tentara israel yang terpaksa mundur sampai terpaksa menyerahkan semenanjung sinai dan bukit Golan. 

13. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 

jangan lupa , hari kemerdekaan indonesia 17 agustus 1945 juga pas bulan puasa/ramadhan

Kesempurnaan Dalam Ramadhan



  1. Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : “Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah. ” HR.’Al-Bukhari dan Muslim)
  2. “Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang ” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya)
  3. Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus hati-hati, untuk itu hendaknya Anda telah berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar, agar Anda tidak ragu-ragu.
  4. Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
  5. “Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur . ” (HR. Al-Bukhari, I\luslim dan At-Tirmidz)
  6. Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci.
  7. Manfaatkan bulan Ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan didalamnya, yakni membaca Al-Qur’anul Karim. Sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam pada setiap malam di bulan Ramadhan selalu menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membacakan Al-Qur’an baginya. (HR. AL-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu).Dan pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ada teladan yang baik bagi kita.
  8. Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
  9. “Barangsiapa tidak meninggalkan pevkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum.” (HR. Al-Bukhari)
  10. Hendaknya puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu tenang, tidak emosional. Dan jika Anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, jangan Anda hadapi dia dengan perbuatan serupa. Nasihati dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
  11. “Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kama beupuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata ‘Sesungguhnya aku sedang puasa” (HR. Al- Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)
  12. Harus lebih sabar, syukur, dan ihklas
  13. Ucapan itu dimaksudkanagar ia menahan diri dan tidak melayani orang yang mengumpatnya Di samping, juga mengingatkan agar ia menolak melakukan penghinaan dan caci-maki.
  14. Hendaknya Anda selesai dari puasa dengan membawa taqwa kepada Allah, takut dan bersyukur pada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya. Hasil yang baik itu hendaknya mengiringi Anda sepanjang tahun. Dan buah paling utama dari puasa adalah taqwa, sebab Allah berfirman : “Agar kamu bertaqwa. “(Al-Baqarah: 183)
  15. Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal bagimu. Hal itu agar tujuan puasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari keinginan. Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu berkata : “Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kama beupuasa jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa.”
  16. Hendaknya makananmu dari yang halal. Jika kamu menahan diri dari yang haram pada selain bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan lebih utama. Dan tidak ada gunanya engkau berpuasa dari yang halal, tetapi kamu berbuka dengan yang haram.
  17. Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan hendaknya kamu lebih baik dan lebih banyak berbuat kebajikan kepada keluargamu dibanding pada selain bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paring dermawan, dan beliau lebih dermawan ketika bulan Ramadhan.
  18. Ucapkanlah bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo’a :”Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dan atas rezki-Mu aku berbuka. Ya Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “(44) (Lihat Mulhaq (bonus) Majalah Al WaLul Islami bulan Ramadhan, 1390 H.hlm.38-40.)
  19. Memperbanyak melakukan berbagai macam ibadah. Jibril’alaihis salam senantiasa membacakan Al-Qur’anul Karim untuk beliau pada bulan Ramadhan; beliau juga memperbanyak sedekah, kebajikan, membaca Al-Qur’anul Karim, shalat, dzikir, i’tikaf dan bahkan beliau mengkhususkan beberapa macam ibadah pada bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan lain.
  20. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyegerakan berbuka dan menganjurkan demikian, beliau makan sahur dan mengakhirkannya, serta menganjurkan dan memberi semangat orang lain untuk melakukan hal yang sama. Beliau menghimbau agar berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya maka dengan air.
  21. Nabi’shallallahu ‘alaihi wasallam melarang orang yang berpuasa dari ucapan keji dan caci-maki. Sebaliknya beliau memerintahkan agar ia mengatakan kepada orang yang mencacinya, “Sesungguhnya aku sedang puasa.”
  22. Jika beliau melakukan perjalanan di bulan Ramadhan, terkadang beliau meneruskan puasanya dan terkadang pula berbuka. Dan membiarkan para sahabatnya memilih antara berbuka atau puasa ketika dalam perjalanan. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendapatkan fajar dalam keadaan junub sehabis menggauli isterinya maka beliau segera mandi setelah terbit fajar dan tetap berpuasa.
  23. Termasuk petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah membebaskan dari qadha’ puasa bagi orang yang makan atau minum karena lupa, dan bahwasanya Allahlah yang memberinya makan dan minum.
  24. Dan dalam riwayat shahih disebutkan bahwa beliau bersiwak dalam keadaan puasa. Imam Ahmad meriwayatkan bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menuangkan air di atas kepalanya dalam keadaan puasa. Beliau juga melakukan istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung) serta berkumur dalam keadaan puasa. Tetapi beliau melarang orang berpuasa melakukan istinsyaq secara berlebihan. (Lihat kitab Zaadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibaad, I/320-338 )
  25. Puasa yang disyari’atkan adalah puasanya anggota badan dari dosa-dosa, dan puasanya perut dari makan dan mimum. Sebagaimana makan dan minum membatalkan dan merusak puasa, demikian pula halnya dengan dosa-dosa, ia memangkas pahala puasa dan merusak buahnya, sehingga memposisikannya pada kedudukan orang yang tidak berpuasa.
  26. Karena itu, orang yang benar-benar berpuasa adalah orang yang puasa segenap anggota badannya dari melakukan dosa-dosa; lisannya berpuasa dari dusta, kekejian dan mengada-ada; perutnya berpuasa dari makan dan minum; kemaluannya berpuasa dari bersenggama.
  27. Bila berbicara, ia tidak berbicara dengan sesuatu yang menodai puasanya, bila melakukan suatu pekerjaan ia tidak melakukan sesuatu yang merusak puasanya. Ucapan yang keluar darinya selalu bermanfaat dan baik, demikian pula dengan amal perbuatannya. Ia laksana wangi minyak kesturi, yang tercium oleh orang yang bergaul dengan pembawa minyak tersebut. Itulah metafor (perumpamaan) bergaul dengan orang yang berpuasa, ia akan mengambil manfaat dari bergaul dengannya, aman dari kepalsuan, dusta, kejahatan dan kezhaliman.
  28. Dalam hadits riwayat Imam Ahmad disebutkan : “Dan sesungguhnya ban (mulut) orang puasa itu lebih harum di sisi AIlah daripada aroma minyak kesturi. “(HR. At-Tirmidzi dan ia berkata, hadits hasan shahih gharib).
  29. Inilah puasa yang disyari’atkan. Tidak sekedar nahan diri dari makan dan minum. Dalam sebuah menahan diri dari makan dan minum”. Dalam hadits shahih disebutkan : “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta kedunguan maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum .(HR. Al-Bukhari, Ahmad dan lainnya)
  30. Dalam hadits lain dikatakan : Betapa banyak orang puasa, bagian dari puasanya (hanya) lapar dan dahaga. ” (HR. Ahmad, hadits hasan shahih) (Dan ia menshahihkan hadits ini.)

Kamis, 23 Februari 2012

Pemuda & Ulama

ada seorang pemuda (pmd) yang meminta kepada orang tuanya untuk mencari seseorang guru agama yg bisa menjawab 3 pertanyaan nya. kemudian suatu hari dia bertemu dengan ulama (ulma)


pmd : siapa kah anda ? dan apakah anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya ?

ulma : saya hamba Allah & dgn ijin-Nya say akan menjawab pertanyaan anda

pmd : anda yakin ? sedang profesor dan banyak orang pintar saja tidak bisa menjawab pertanyaan saya

ulma : saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

pmd : saya punya 3 buah pertanyaan
1. kalau tuhan memang ada , tunjukan wujudnya kepada saya ?
2. apakah yg dinamakan takdir ?
3. kalu setan diciptkan dr api , kenapa dimasukan neraka yg terbuat dari api , tentukan tidak menyakitkan sebab mereka memiliki unsur yang sama ? apakah tuhan berfikir sejauh itu ?


tiba-tiba ulama tersebut menampar pipi pemuda itu dengan keras


pmd : (sambil menahan sakit)  kenapa anda marah kepada saya ?!!

ulma : saya tidak marah. tamparan itu menjawab 3 pertanyaan anda

pmd : saya sungguh-sungguh tidak mengerti !

ulma : bagaimana rasa tamparan saya ?

pmd : tentu saja saya merasakan sakit !

ulma : jadi anda percaya sakit itu ada ?

pmd : yaa !

ulma : tunjukan pada saya wujud sakit itu !

pmd : saya tidak bisa !

ulma : itu lah jawaban dari pertanyaan anda yg pertama . kita semua merasakan keberadaan tuhan tanpa mampu melihat wujud nya .

ulma : apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya ?

pmd : tidak !

ulma : apakah anda terpikir akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini ?

pmd : tidak juga !

ulma : itulah yang dinamakan takdir

ulma : terbuat dari apakah tangan yg saya gunakan untuk menampar anda tadi ?

pmd : tanah

ulma : terbuat dari apakah pipi anda yang saya tampar tadi ?

pmd : tanah juga

ulma : bagaimana rasa tamparan saya ?

pmd : sakit !

ulma : walaupun setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api , jika tuhan berkehendak , maka neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk setiap setan

TATA CARA MANDI BESAR


Niat, Syarat Sahnya Mandi

Para ulama mengatakan bahwa di antara fungsi niat adalah untuk membedakan manakah yang menjadi kebiasaan dan manakah ibadah. Dalam hal mandi tentu saja mesti dibedakan dengan mandi biasa. Pembedanya adalah niat. Dalam hadits dari ‘Umar bin Al Khattab, Nabi bersabda,
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
(HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907)



Rukun Mandi

Hakikat mandi adalah mengguyur seluruh badan dengan air, yaitu mengenai rambut dan kulit.
Inilah yang diterangkan dalam banyak hadits Nabi . Di antaranya adalah hadits ‘Aisyah yang menceritakan tata cara mandi Nabi
ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جَسَدِهِ كُلِّهِ
(HR. An Nasa-i no. 247. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini )
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan,
هَذَا التَّأْكِيد يَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ عَمَّمَ جَمِيع جَسَدِهِ بِالْغُسْلِ
“Penguatan makna dalam hadits ini menunjukkan bahwa ketika mandi beliau mengguyur air ke seluruh tubuh.”
Dari Jubair bin Muth'im berkata, “Kami saling memperbincangkan tentang mandi janabah di sisi Nabi , lalu beliau bersabda,
أَمَّا أَنَا فَآخُذُ مِلْءَ كَفِّى ثَلاَثاً فَأَصُبُّ عَلَى رَأْسِى ثُمَّ أُفِيضُهُ بَعْدُ عَلَى سَائِرِ جَسَدِى
(HR. Ahmad 4/81. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini sesuai syarat Bukhari Muslim)
Dalil yang menunjukkan bahwa hanya mengguyur seluruh badan dengan air itu merupakan rukun (fardhu) mandi dan bukan selainnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah. Ia mengatakan,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَ رَأْسِى فَأَنْقُضُهُ لِغُسْلِ الْجَنَابَةِ قَالَ « لاَ إِنَّمَا يَكْفِيكِ أَنْ تَحْثِى عَلَى رَأْسِكِ ثَلاَثَ حَثَيَاتٍ ثُمَّ تُفِيضِينَ عَلَيْكِ الْمَاءَ فَتَطْهُرِينَ ».
Beliau bersabda, "." (HR. Muslim no. 330)
Dengan seseorang memenuhi rukun mandi ini, maka mandinya dianggap sah, asalkan disertai niat untuk mandi wajib . Jadi seseorang yang mandi di pancuran atau dan air mengenai seluruh tubuhnya, maka mandinya sudah dianggap sah.
Adapun berkumur-kumur , memasukkan air dalam hidung dan menggosok-gosok badan adalah perkara yang disunnahkan menurut mayoritas ulama.



Tata Cara Mandi yang Sempurna

Berikut kita akan melihat tata cara mandi yang disunnahkan. Apabila hal ini dilakukan, maka akan membuat mandi tadi lebih sempurna. Yang menjadi dalil dari bahasan ini adalah dua dalil yaitu hadits dari ‘Aisyah dan hadits dari Maimunah.
Hadits pertama:
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم -كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Dari 'Aisyah, isteri Nabi , bahwa jika Nabi mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
Hadits kedua:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَرَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ
Dari Ibnu 'Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, "Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah . Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda)." (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)
Dari dua hadits di atas, kita dapat merinci tata cara mandi yang disunnahkan sebagai berikut.
Pertama: Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Boleh jadi tujuan untuk mencuci tangan terlebih dahulu di sini adalah untuk membersihkan tangan dari kotoran ... Juga boleh jadi tujuannya adalah karena mandi tersebut dilakukan setelah bangun tidur.”
Kedua: Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
Ketiga: Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.
An Nawawi mengatakan, “Disunnahkan bagi orang yang beristinja’ (membersihkan kotoran) dengan air, ketika selesai, hendaklah ia mencuci tangannya dengan debu atau semacam sabun, atau hendaklah ia menggosokkan tangannya ke tanah atau tembok untuk menghilangkan kotoran yang ada.”
Keempat: Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.
Asy Syaukani mengatakan, “Adapun mendahulukan mencuci anggota wudhu ketika mandi itu tidaklah wajib. Cukup dengan seseorang mengguyur badan ke seluruh badan tanpa didahului dengan berwudhu, maka itu sudah disebut mandi (al ghuslu).”
Untuk kaki ketika berwudhu, kapankah dicuci?
Jika kita melihat dari hadits Maimunah di atas, dicontohkan oleh Nabi bahwa beliau membasuh anggota wudhunya dulu sampai membasuh kepala, lalu mengguyur air ke seluruh tubuh, sedangkan kaki dicuci terakhir. Namun hadits ‘Aisyah menerangkan bahwa Nabi berwudhu secara sempurna (sampai mencuci kaki), setelah itu beliau mengguyur air ke seluruh tubuh.
Dari dua hadits tersebut, para ulama akhirnya berselisih pendapat kapankah kaki itu dicuci. Yang tepat tentang masalah ini, dua cara yang disebut dalam hadits ‘Aisyah dan Maimunah bisa sama-sama digunakan. Yaitu kita bisa saja mandi dengan berwudhu secara sempurna terlebih dahulu, setelah itu kita mengguyur air ke seluruh tubuh, sebagaimana disebutkan dalam riwayat ‘Aisyah. Atau boleh jadi kita gunakan cara mandi dengan mulai berkumur-kumur, memasukkan air dalam hidup, mencuci wajah, mencuci kedua tangan, mencuci kepala, lalu mengguyur air ke seluruh tubuh, kemudian kaki dicuci terakhir.
Syaikh Abu Malik mengatakan, “Tata cara mandi (apakah dengan cara yang disebut dalam hadits ‘Aisyah dan Maimunah) itu sama-sama boleh digunakan, dalam masalah ini ada kelapangan.”
Kelima: Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut.
Keenam: Memulai mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri.
Ketujuh: Menyela-nyela rambut.
Dalam hadits ‘Aisyah disebutkan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم -إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ غَسَلَ يَدَيْهِ ، وَتَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اغْتَسَلَ ، ثُمَّ يُخَلِّلُ بِيَدِهِ شَعَرَهُ ، حَتَّى إِذَا ظَنَّ أَنْ قَدْ أَرْوَى بَشَرَتَهُ ، أَفَاضَ عَلَيْهِ الْمَاءَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، ثُمَّ غَسَلَ سَائِرَ جَسَدِهِ
(HR. Bukhari no. 272)
Juga ‘Aisyah mengatakan,
كُنَّا إِذَا أَصَابَتْ إِحْدَانَا جَنَابَةٌ ، أَخَذَتْ بِيَدَيْهَا ثَلاَثًا فَوْقَ رَأْسِهَا ، ثُمَّ تَأْخُذُ بِيَدِهَا عَلَى شِقِّهَا الأَيْمَنِ ، وَبِيَدِهَا الأُخْرَى عَلَى شِقِّهَا الأَيْسَرِ
(HR. Bukhari no. 277)
Kedelapan: Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
Dalilnya adalah hadits ‘Aisyah ia berkata,
كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
(HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)
Mengguyur air ke seluruh tubuh di sini cukup sekali saja sebagaimana zhohir (tekstual) hadits yang membicarakan tentang mandi. Inilah salah satu pendapat dari madzhab Imam Ahmad dan dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Baca pembahasan sebelumnya "5 Hal yang Menyebabkan Mandi Wajib".
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Berikut ini kami lanjutkan kembali penjelasan tentang tata cara mandi wajib sebagai lanjutan dari artikel sebelumnya. Semoga bermanfaat.
Bagaimanakah Tata Cara Mandi pada Wanita?
Tata cara mandi junub pada wanita sama dengan tata cara mandi yang diterangkan di atas sebagaimana telah diterangkan dalam hadits Ummu Salamah, "?" Beliau bersabda, "." (HR. Muslim no. 330)
Untuk mandi karena haidh dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini:
Pertama: Menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air.
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah ,
أَنَّ أَسْمَاءَ سَأَلَتِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلمعَنْ غُسْلِ الْمَحِيضِ فَقَالَ « تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَتَهَا فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا ».فَقَالَتْ أَسْمَاءُ وَكَيْفَ تَطَهَّرُ بِهَا فَقَالَ « سُبْحَانَ اللَّهِ تَطَهَّرِينَ بِهَا ».فَقَالَتْ عَائِشَةُ كَأَنَّهَا تُخْفِى ذَلِكَ تَتَبَّعِينَ أَثَرَ الدَّمِوَسَأَلَتْهُ عَنْ غُسْلِ الْجَنَابَةِ فَقَالَ « تَأْخُذُ مَاءً فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ أَوْ تُبْلِغُ الطُّهُورَ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تُفِيضُ عَلَيْهَا الْمَاءَ »
“. ” (HR. Bukhari no. 314 dan Muslim no. 332)
Kedua: Melepas kepangan sehingga air sampai ke pangkal rambut.
Dalil hal ini adalah hadits yang telah lewat,
ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا
Dalil ini menunjukkan tidak cukup dengan hanya mengalirkan air seperti halnya mandi junub. Sedangkan mengenai mandi junub disebutkan,
ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تُفِيضُ عَلَيْهَا الْمَاءَ
Dalam mandi junub tidak disebutkan . Hal ini menunjukkan bedanya mandi junub dan mandi karena haidh/nifas.
Ketiga: Ketika mandi sesuai masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah guna menghilangkan sisa-sisanya. Selain itu, disunnahkan mengusap bekas darah pada kemaluan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah haidh.
Perlukah Berwudhu Seusai Mandi?
Cukup kami bawakan dua riwayat tentang hal ini,
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلمكَانَ لاَ يَتَوَضَّأُ بَعْدَ الْغُسْلِ
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “.” (HR. Tirmidzi no. 107, An Nasai no. 252, Ibnu Majah no. 579, Ahmad 6/68. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini )
Sebuah riwayat dari Ibnu ‘Umar,
سُئِلَ عَنِ الْوُضُوءِ بَعْدَ الْغُسْلِ؟ فَقَالَ:وَأَيُّ وُضُوءٍ أَعَمُّ مِنَ الْغُسْلِ؟
Beliau ditanya mengenai wudhu setelah mandi. Lalu beliau menjawab, “” (HR. Ibnu Abi Syaibah secara dan )
Abu Bakr Ibnul ‘Arobi berkata, “” Ibnu Baththol juga telah menukil adanya ijma’ (kesepakatan ulama) dalam masalah ini.
Penjelasan ini adalah sebagai alasan yang kuat bahwa jika seseorang sudah berniat untuk mandi wajib, lalu ia mengguyur seluruh badannya dengan air, maka setelah mandi ia tidak perlu berwudhu lagi, apalagi jika sebelum mandi ia sudah berwudhu.
Apakah Boleh Mengeringkan Badan dengan Handuk Setelah Mandi?
Di dalam hadits Maimunah disebutkan mengenai tata cara mandi, lalu diakhir hadits disebutkan,
فَنَاوَلْتُهُ ثَوْبًا فَلَمْ يَأْخُذْهُ ، فَانْطَلَقَ وَهْوَ يَنْفُضُ يَدَيْهِ
(HR. Bukhari no. 276).
Berdasarkan hadits ini, sebagian ulama memakruhkan mengeringkan badan setelah mandi. Namun yang tepat, hadits tersebut bukanlahpendukung pendapat tersebut dengan beberapa alasan:
Perbuatan Nabi ketika itu masih mengandung beberapa kemungkinan. Boleh jadi beliau tidak mengambil kain (handuk) tersebut karena alasan lainnya yang bukan maksud untuk memakruhkan mengeringkan badan ketika itu. Boleh jadi kain tersebut mungkin sobek atau beliau buru-buru saja karena ada urusan lainnya.
Hadits ini malah menunjukkan bahwa kebiasaan Nabi adalah mengeringkan badan sehabis mandi. Seandainya bukan kebiasaan beliau, maka tentu saja beliau tidak dibawakan handuk ketika itu.
Mengeringkan air dengan tangan menunjukkan bahwa mengeringkan air dengan kain bukanlah makruh karena keduanya sama-sama mengeringkan.
Kesimpulannya, mengeringkan air dengan kain (handuk) tidaklah mengapa.
Demikian pembahasan kami seputar mandi wajib. Tata cara di atas juga berlaku untuk mandi yang sunnah yang akan kami jelaskan pada tulisan selanjutnya (serial ketiga atau terakhir).
Semoga bermanfaat.
Silakan baca artikel tata cara mandi wajib serial pertamawww.muslim.or.id

Kamis, 01 Desember 2011

Doa Untuk Kekasih

Allah yang Maha Pemurah... 

Terima kasih Engkau telah menciptakan dia 
dan mempertemukan saya dengannya. 

Terima kasih untuk saat - saat indah 
yang dapat kami nikmati bersama. 

Terima kasih untuk setiap pertemuan 
yang dapat kami lalui bersama. 

Saya datang bersujud dihadapanMU... 

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya. 

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya... 
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya.. 
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya... 

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni... 
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat. 

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya... 
ya Allah tolong satukan hati kami... 
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya... 
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya... 

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya 
sebagaimana telah Engkau ciptakan... 

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia... 

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini... 
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU... 

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya... 
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya. 

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU... 

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan.... 

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya... 

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku. 

Amien.